Diet Soda di Keto: Mengapa Ini Dapat Menyabot Kemajuan Anda

11

Diet ketogenik bergantung pada efisiensi metabolisme: membakar lemak sebagai bahan bakar, bukan karbohidrat. Banyak yang berasumsi bahwa soda diet – tanpa karbohidrat, tanpa kalori – cocok dengan rencana ini. Namun, semakin banyak penelitian yang menunjukkan bahwa pemanis buatan dalam soda diet dapat merusak manfaat metabolik yang ingin dicapai keto. Ini bukan tentang karbohidrat yang membuat Anda keluar dari ketosis; ini tentang bagaimana rasa manis buatan berinteraksi dengan otak, usus, dan hormon Anda sedemikian rupa sehingga dapat menghambat penurunan berat badan, mengganggu regulasi metabolisme, dan bahkan meningkatkan nafsu makan.

Paradoks Pemanis Buatan

Pemanis buatan dirancang sebagai alternatif gula yang bebas rasa bersalah. Mereka memberikan rasa manis yang intens tanpa kalori, tetapi masalahnya adalah keterputusan ini. Otak Anda mengharapkan imbalan kalori yang menyertai rasa manis. Ketika imbalan itu tidak diberikan, hal itu menciptakan ketidaksesuaian neurologis. Aktivasi jalur penghargaan yang tidak lengkap ini dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan, sebuah fenomena yang didukung oleh penelitian di Yale Journal of Biology and Medicine. Otak tidak puas dan terus mencari kalori yang hilang, sehingga mendorong Anda untuk makan berlebihan di kemudian hari.

Ini bukan hanya masalah psikologis. Pemanis buatan dapat mengubah mikrobioma usus Anda, mengurangi bakteri menguntungkan dan meningkatkan bakteri yang terkait dengan peradangan dan disfungsi metabolisme. Studi yang diterbitkan dalam Laporan Gastroenterologi Saat Ini menunjukkan gangguan ini. Mikrobioma usus yang terganggu dapat memperburuk resistensi insulin, meningkatkan nafsu makan, dan berkontribusi pada penambahan berat badan.

Gangguan Metabolik Selain Ketosis

Diet keto bertujuan untuk menstabilkan gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin. Pemanis buatan bertentangan dengan tujuan ini. Meskipun obat-obatan tersebut tidak langsung mengeluarkan Anda dari ketosis, obat-obatan tersebut dapat mengganggu metabolisme glukosa seiring berjalannya waktu. Penelitian di Perawatan Diabetes menunjukkan bahwa konsumsi pemanis buatan dapat memperburuk resistensi insulin, meningkatkan risiko sindrom metabolik, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular.

Hal ini sangat memprihatinkan karena manfaat metabolisme keto bergantung pada peningkatan sensitivitas insulin. Dengan mengganggu proses ini, diet soda secara efektif merusak fondasi diet.

Siklus Mengidam

Salah satu tantangan terbesar dalam keto adalah mengelola keinginan makan makanan manis. Pemanis buatan tidak menghilangkan keinginan mengidam ini; mereka mungkin justru memperburuknya. Dengan terus menstimulasi reseptor rasa manis tanpa menghasilkan kalori, pemanis ini menjaga otak Anda tetap prima terhadap rasa manis. Hal ini mempersulit transisi ke gaya hidup rendah karbohidrat dan tetap konsisten dengan keto dalam jangka panjang.

Alternatif Alami: Stevia dan Selebihnya

Beberapa produsen kini menawarkan soda diet yang dimaniskan dengan stevia, pemanis alami tanpa kalori. Meskipun stevia mungkin merupakan pilihan yang sedikit lebih baik daripada pemanis buatan, penelitiannya masih terbatas. Sebuah penelitian di jurnal Appetite menunjukkan bahwa stevia bahkan dapat meningkatkan sensitivitas insulin, namun diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan efek ini.

Intinya

Soda diet tidak akan membuat Anda keluar dari ketosis, tetapi juga tidak akan membantu Anda mencapai tujuan kesehatan Anda. Pemanis buatan mengganggu metabolisme Anda, memicu rasa lapar, dan merusak mekanisme yang membuat keto efektif. Jika Anda serius ingin keto, prioritaskan air putih, teh herbal, atau air soda tanpa pemanis. Menghilangkan rasa manis sama sekali adalah cara paling efektif untuk memutus siklus mengidam dan memaksimalkan manfaat metabolisme dari makanan.

Jika Anda harus mengonsumsi minuman manis, carilah alternatif alami seperti stevia, namun ingatlah bahwa pilihan ini pun mungkin tidak sepenuhnya aman. Pendekatan terbaik adalah meminimalkan rasa manis dalam segala bentuk dan fokus pada makanan utuh yang belum diolah

попередня статтяKapan Harus Khawatir Demam Setelah Berolahraga
наступна статтяMenemukan Kembali Kesehatan Global: Efisiensi, Kemandirian, dan Transformasi Ekosistem